Efektivitas Pembelajaran yang ditunjang dengan Instrumen analisis butir soal
Oleh R Agus Suryahadi 1882050080
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb, Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Efektivitas Pembelajaran yang ditunjang dengan Instrumen analisis butir soal ”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Ujian Tengah semester 4 program studi Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Panca Sakti (UPS) Bekasi.
Dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terimakasih teriring do’a semoga menjadi amal ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada:
1. Bpk. Syamsi Eddy, M.Pd., sebagai dosen pengampu mata kuliah Curicullum and
Material Development dan Essay Writing Semester 4.
2. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Inggris
khususnya, dan mahasiswa Universitas Panca Sakti pada umumnya
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu penulis memohon maaf.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pendidikan formal di Indonesia pada jenjang pendidikan dasar adalah SD (Sekolah Dasar)/sederajat dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)/sederajat.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 pasal 17 tentang pendidikan dasar disebutkan bahwa pendidikan dasar terdiri dari SD (Sekolah Dasar)/sederajat dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)/sederajat.
Pendidikan dan pembelajaran di tingkat SMP menyiapkan generasi agar menjadi manusia yang mampu menghadapi era yang semakin berat.
Untuk mengembangkan potensi dan bakat peserta didik salah satu caranya melalui proses pembelajaran. Dengan proses pembelajaran yang baik dan berkualitas, peserta didik akan mendapatkan pengetahuan, ketrampilan serta bekal untuk menghadapi berbagai kemajuan dan tantangan zaman.
Seiring dengan kemajuan zaman, berkembang pula teori-teori pembelajaran. Teori pembelajaran ini, dapat digunakan sebagai bekal oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan sehingga akan tercipta iklim belajar yang menyenangkan.
Salah satu indikator kemajuan bangsa ditentukan sejauh mana kualitas pendidikannya. Dengan pendidikan yang berkualitas, akan dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan mempunyai ketrampilan yang dibutuhkan pada zamannya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, diperlukan peningkatan berbagai faktor. Salah satunya adalah peningkatan kualitas dan kompetensi guru menuju guru yang professional. Guru yang professional dapat bekerja baik secara individual maupun kolaboratif dalam memperbaiki proses pembelajaran.
Guru yang professional dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif serta menyenangkan. Untuk peningkatan kualitas pembelajaran, selain faktor guru juga dipengaruhi faktor-faktor yang lain seperti suasana lingkungan kerja, ketersediaan sarana dan prasarana, ketersediaan dana pendukung, peran serta masyarakat, kepemimpinan kepala sekolah dan sebagainya.
Komponen-komponen tersebut sangat penting dan berperan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Efektifitas pembelajaran di sekolah merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Efektif berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Efektivitas berarti keberhasilan usaha, tindakan (Jamarah, 2006: 130).
Efektifitas pembelajaran merupakan standar keberhasilan pembelajaran, artinya dalam proses pembelajaran jika berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan berarti semakin tinggi efektifitas pembelajarannya.
Menurut Taba dalam Fathurrohman (2015:210) bahan pelajaran, fasilitas, karakteristik guru dan peserta didik, bahan pelajaran, serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan situasi pembelajaran sangat mempengaruhi efektifitas pembelajaran. Salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan di sebuah sekolah adalah efektifitas pembelajaran di sekolah tersebut. Efektifitas berasal dari kata efektif. Efektif artinya dapat membawa hasil, berhasil guna.
Efektivitas berarti keberhasilan usaha, tindakan (Jamarah, 2006: 130).
Efektifitas pembelajaran merupakan suatu standar keberhasilan, maksudnya semakin berhasil pembelajaran tersebut mencapai tujuan yang telah ditentukan, berarti semakin tinggi tingkat efektifitasnya. Menurut Taba dalam Fathurrohman (2015:210), keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan pelajaran, serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan situasi pembelajaran. Jadi dalam proses pembelajaran diarahkan seorang guru harus membangun kemampuan berpikir dan kemampuan menguasai materi pelajaran.
Sedangkan materi pembelajaran dapat bersumber dari diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. 3 Keefektifan pembelajaran berkaitan dengan terciptanya lingkungan belajar di kelas yang kondusif bagi peningkatan keilmuan, peningkatan kritisisme dan mempertajam analisis (Asmani, 2012:227).
Lingkungan belajar merupakan tempat dimana terjadi proses belajar mengajar. Lingkungan belajar ini bisa berupa ruang kelas, ruang laboratorium maupun lingkungan alam di sekitar seperti halaman, kebun, kolam dan lain-lain. Dengan beragamnya lingkungan belajar akan mendukung kerja ilmiah yang dilakukan peserta didik sehingga dapat memunculkan ketrampilan proses dalam pembelajaran. Dengan demikian siswa akan lebih mudah dalam mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang dipersyaratkan. Efektifitas pembelajaran yang tinggi sangat dipengaruhi oleh peran guru sebagai pengelola proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator harus mampu mengembangkan materi pembelajaran yang menarik, mampu menampilkan kondisi belajar mengajar yang menantang serta mampu mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuannya untuk menguasai materi pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Hal ini sesuai dengan apa yang diuraikan oleh Ibrahim bahwa guru dalam proses pembelajaran juga harus bersifat sebagai fasilitator yang dapat memberikan dukungan terhadap terciptanya proses pembelajaran kondusif, agar siswa mampu belajar secara aktif menuju belajar yang mandiri (Ibrahim, 2010: 24).
Untuk menumbuhkan siswa yang aktif dan kreatif, tentu tidak mudah. Guru dituntut untuk dapat menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran. Dengan siswa yang heterogen dan masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, diharapkan guru mampu mengatasi permasalahan belajar masing-masing peserta didik. Guru juga harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan selama proses pembelajaran, sehingga siswa akan menaruh perhatian dan termotivasi untuk belajar.
Salah satu Instrumen untuk mengukur tingkat keefektivan proses Pembelajaran adalah Analisis Butir Soal.
Dalam Makalah ini Penulis mencoba untuk membahas sedikit tentang Analisis Butir Soal, tujuan dan bagaimana Instrumen ini bekerja.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Analisis Butir Soal.
Analisis butir soal perlu dilakukan guru sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan
evaluasi pembelajaran.
Melalui kegiatan analisis butir soal, guru akan dapat mengkaji dan mengidentifikasi kualitas soal sebagai instrumen penilaian pembelajaran.
Identifikasit terhadap setiap butir soal perlu dilakukan untuk menghasilkan informasi yang berharga terhadap mutu soal yang dijadikan sebagai alat ukur pembelajaran.
Kegiatan analisis butir soal pada dasarnya sebagai umpan balik (feed back) terhadap kualitas soal untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dan penyempurnaan kembali terhadap butir-butir soal.
Soal-soal yang disempurnakan tersebut pada masa mendatang diharapkan benar-benar dapat menjalankan fungsinya sebagai alat ukur pembelajaran.
Seperti halnya instrumen lainnya, soal yang diteskan ke peserta didik juga harus memenuhi kriteria baik. antara lain yaitu memiliki validitas dan reliabilitas.
Validitas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu ter memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur ukur yang akurat.
Untuk tes hasil belajar, yang utama adalah validitas isi, yakni butir–butir soal yang ditanyakan kepada peserta didik sesuai dan mewakili kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
Reliabiitas dapat diartikan sebagai keajegan atau kestabilan hasil pengukuran. Alat ukur yang reliabel adalah alat ukur yang mampu membuahkan hasil pengukuran yang stabil.
Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika digunakan untuk mengukur hal yang sama pada waktu berbeda hasilnya sama atau mendekati sama.
2.1 Pengertian analisis Butir Soal
Analisis butir soal (item analysis) merupakan suatu kegiatan dalam menentukan tingkat kebaikan butir-butir soal suatu tes. Informasi yang diperoleh dari kegiatan analisis butir soal dapat digunakan untuk memperbaiki butir soal yang sudah dibuat.
Analisis butir soal dapat dilakukan apabila suatu tes telah selesai dilaksanakan dan diperoleh jawaban terhadap butir-butir soal yang diteskan.
Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi sejelas-jelasnya tentang peserta didik yang sudah dan yang belum menguasai materi pembelajaran.
2.2 Tujuan Analisis Butir Soal
Analisis butir soal merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan guru dalam menyusun soal agar diperoleh soal dengan kualitas baik.
Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya tentang penguasan materi peserta didik.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari kegiatan analisis butir soal.
1. Mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu,
2. Meningkatkan kualitas butir tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif (tidak valid),
3. Mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik tentang pemahaman materi yang diajarkan.
2.3 Manfaat Kegiatan Analisis Butir Soal
Analisis butir soal memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut.
1. Membantu pengguna tes dalam mengevaluasi kualitas tes yang digunakan,
2. Sesuai untuk penyusunan tes informal, seperti tes yang disiapkan guru untuk peserta didik.
3. Mendukung penulisan soal yang efektif dan berkualitas.
4. Meningkatkan validitas dan reliabilitas soal sehingga tercipta soal yang berkualitas.
Melalui kegiatan analisis butir soal, guru akan dapat menentukan soal-soal yang baik dan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu, guru dapat merevisi soal-soal yang sudah tidak relevan dengan materi yang diajarkan dengan melihat banyaknya peserta didik yang tidak mampu menjawab butir soal tertentu.
2.4 Istrumen Analisis Butir Soal.
Efektifitas pembelajaran di sekolah merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Efektif berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Efektivitas berarti keberhasilan usaha, tindakan (Jamarah, 2006: 130).
Dibawah ini adalah Tabel Spread sheet Analisis butir soal yang merupakan Instrumen untuk mengetahui keefektivitasan proses Pembelajaran.
Didalam tabel Analisis butir soal terdiri dari nama nama peserta didik yang mengikuti test yang diberikan 10 soal dan hasil jawaban dari peserta didik yang diwakili oleh Angka 1 untuk jawaban yang benar dan Angka 0 untuk jawaban yang salah.
Perhitungan untuk mendapatkan Koefisien Korelasi Validitas atau keputusan dari pemberian soal soal tersebut menggunakan Formula Pearson yang tersedia di program Spread sheet Program Komputer Exel.
Nilai Koefisien Korelasi Validitas yang dihasilkan oleh Formula Pearson diatas berkisar antara 0,000 (peserta didik menjawab salah semua) hingga 1,000 (peserta didik menjawab benar semua).
Adapun susunan Formula pada program komputer Exel yang digunakan yaitu sebagai berikut :
sebagai contoh Formula Pearson untuk mengetahui Validitas soal nomer 1 pada C.14 yaitu : =PEARSON(C3:C12;M3:M12)
D.14 yaitu : =PEARSON(D3:D12;M3:M12) untuk soal nomer 2
E.14 yaitu : =PEARSON(E3:E12;M3:M12) untuk soal nomer 3
Dan seterusnya hingga soal nomer 10
Tabel Validitas
Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir instrumen tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990).
Cara lain, dengan mencocokkan koefisien korelasi yang diperoleh dengan nilai tabel yang tersedia (terlampir) sesuai dengan jumlah siswa / responden yang mengerjakan instrumen yang dianalisis. Jika koefisien korelasi yang diperoleh ( rhitung ) lebih besar dari nilai tabel ( rtabel ) maka butir tersebut valid.
2.4 A. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal adalah kemampuan peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut. Tingkat kesukaran butir soal biasanya dilambangkan dengan p. Makin besar nilai p berarti makin besar peserta yang menjawab benar. Hal itu berarti semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, berarti butir soal tersebut semakin mudah.
Nilai Tingkat Kesukaran
- Sukar, Nilai p berkisar 0,00 - 0,25
- Sedang, Nilai p berkisar 0,26 - 0,75
- Mudah, Nilai p berkisar 0,76 - 1,00
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan dan saran
3.1 Kesimpulan
Kegiatan Analisis Butir Soal meliputi proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang penilaian.
Menurut Nitko A.J. dalam bukunya dalam bukunya "Educational Assessment of Students", analisis butir soal merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan guru terhadap hasil pelaksanaan suatu tes untuk mengetahui apakah soal-soal (items) yang diberikan memiliki kualitas yang baik.
Analisis butir soal perlu dilakukan untuk menguji mutu setiap butir soal dan seperangkat soal dalam berbagai aspek. Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif maupun secara kuantitaif. Tujuan utama analisis butir soal adalah untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik setiap butir soal, baik melalui telaah butir soal maupun analisis empiris. Hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui mutu soal dan mutu belajar peserta didik dari analisis hasil ujian.
3.2 Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang telah diperoleh di atas maka ada beberapa saran yang bisa disampaikan yaitu:
a. Butir soal yang berkualitas baik dimasukkan ke dalam bank soal. Untuk butir soal yang belum termasuk dalam kategori kurang berkualitas baik bisa ditinjaklanjuti bagian mana saja yang menyebabkan butir soal tersebut menjadi kurang berkualitas baik. Untuk soal yang kualitasnya jelek sebaiknya diganti dengan butir soal yang lain untuk digunakan pada tes yang akan datang.
b. Butir soal yang sudah direvisi diujikan kembali pada tes yang akan datang untuk mengetahui kualitasnya setelah direvisi. Jika kualitasnya menjadi baik maka butir soal bisa dimasukkan kedalam bank soal.
Daftar Pustaka
Detik Edu, Juni 2021, Analisis Butir Soal Kuantitatif Lengkap dengan Penjelasannya
AKBAR ISKANDAR, Desember 2012, PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN
Gst Syahputra, 2015, LATAR BELAKANG PERLUNYA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Guru Bagi, September 2021, Pengertian Analisis Butir Soal, Tujuan, dan Manfaatnya