Rabu, 28 September 2022

 



Efektivitas Pembelajaran yang ditunjang dengan Instrumen analisis  butir soal

Oleh R Agus Suryahadi 1882050080


KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr Wb, Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Efektivitas Pembelajaran yang ditunjang dengan Instrumen analisis  butir soal ”. 

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Ujian Tengah semester 4 program studi Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Panca Sakti (UPS) Bekasi. 

Dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terimakasih teriring do’a semoga menjadi amal ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT kepada: 

1. Bpk. Syamsi Eddy, M.Pd., sebagai dosen pengampu mata kuliah Curicullum and
    Material Development dan Essay Writing Semester 4.

2. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Inggris
    khususnya, dan mahasiswa Universitas Panca Sakti pada umumnya

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu penulis memohon maaf.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

BAB I
PENDAHULUAN


Salah satu pendidikan formal di Indonesia pada jenjang pendidikan dasar adalah  SD (Sekolah Dasar)/sederajat dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)/sederajat.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 pasal 17 tentang pendidikan dasar disebutkan bahwa pendidikan dasar terdiri dari SD (Sekolah Dasar)/sederajat dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)/sederajat.
Pendidikan dan pembelajaran di tingkat SMP menyiapkan generasi agar menjadi manusia yang mampu menghadapi era yang semakin berat. 

Untuk mengembangkan potensi dan bakat peserta didik salah satu caranya melalui proses pembelajaran. Dengan proses pembelajaran yang baik dan berkualitas, peserta didik akan mendapatkan pengetahuan, ketrampilan serta bekal untuk menghadapi berbagai kemajuan dan tantangan zaman.
Seiring dengan kemajuan zaman, berkembang pula teori-teori pembelajaran. Teori pembelajaran ini, dapat digunakan sebagai bekal oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan sehingga akan tercipta iklim belajar yang menyenangkan. 

Salah satu indikator kemajuan bangsa ditentukan sejauh mana kualitas pendidikannya. Dengan pendidikan yang berkualitas, akan dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan mempunyai ketrampilan yang dibutuhkan pada zamannya. 

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, diperlukan peningkatan berbagai faktor. Salah satunya adalah peningkatan kualitas dan kompetensi guru menuju guru yang professional. Guru yang professional dapat bekerja baik secara individual maupun kolaboratif dalam memperbaiki proses  pembelajaran.
Guru yang professional dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif serta menyenangkan. Untuk peningkatan kualitas pembelajaran, selain faktor guru juga dipengaruhi faktor-faktor yang lain seperti suasana lingkungan kerja, ketersediaan sarana dan prasarana, ketersediaan dana pendukung, peran serta masyarakat, kepemimpinan kepala sekolah dan sebagainya. 

Komponen-komponen tersebut sangat penting dan berperan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Efektifitas pembelajaran di sekolah merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Efektif berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Efektivitas berarti keberhasilan usaha, tindakan (Jamarah, 2006: 130). 

Efektifitas pembelajaran merupakan standar keberhasilan pembelajaran, artinya dalam proses pembelajaran jika berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan berarti semakin tinggi efektifitas pembelajarannya. 

Menurut Taba dalam Fathurrohman (2015:210) bahan pelajaran, fasilitas, karakteristik guru dan peserta didik, bahan pelajaran, serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan situasi pembelajaran sangat mempengaruhi efektifitas pembelajaran. Salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan di sebuah sekolah adalah efektifitas pembelajaran di sekolah tersebut. Efektifitas berasal dari kata efektif. Efektif artinya dapat membawa hasil, berhasil guna. 

Efektivitas berarti keberhasilan usaha, tindakan (Jamarah, 2006: 130).
Efektifitas pembelajaran merupakan suatu standar keberhasilan, maksudnya semakin berhasil pembelajaran tersebut mencapai tujuan yang telah ditentukan, berarti semakin tinggi tingkat efektifitasnya. Menurut Taba dalam Fathurrohman (2015:210), keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan pelajaran, serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan situasi pembelajaran. Jadi dalam proses pembelajaran diarahkan seorang guru harus membangun kemampuan berpikir dan kemampuan menguasai materi pelajaran. 

Sedangkan materi pembelajaran dapat bersumber dari diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. 3 Keefektifan pembelajaran berkaitan dengan terciptanya lingkungan belajar di kelas yang kondusif bagi peningkatan keilmuan, peningkatan kritisisme dan mempertajam analisis (Asmani, 2012:227). 

Lingkungan belajar merupakan tempat dimana terjadi proses belajar mengajar. Lingkungan belajar ini bisa berupa ruang kelas, ruang laboratorium maupun lingkungan alam di sekitar seperti halaman, kebun, kolam dan lain-lain. Dengan beragamnya lingkungan belajar akan mendukung kerja ilmiah yang dilakukan peserta didik sehingga dapat memunculkan ketrampilan proses dalam pembelajaran. Dengan demikian siswa akan lebih mudah dalam mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang dipersyaratkan. Efektifitas pembelajaran yang tinggi sangat dipengaruhi oleh peran guru sebagai pengelola proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator harus mampu mengembangkan materi pembelajaran yang menarik, mampu menampilkan kondisi belajar mengajar yang menantang serta mampu mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuannya untuk menguasai materi pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 

Hal ini sesuai dengan apa yang diuraikan oleh Ibrahim bahwa guru dalam proses pembelajaran juga harus bersifat sebagai fasilitator yang dapat memberikan dukungan terhadap terciptanya proses pembelajaran kondusif, agar siswa mampu belajar secara aktif menuju belajar yang mandiri (Ibrahim, 2010: 24).
Untuk menumbuhkan siswa yang aktif dan kreatif, tentu tidak mudah. Guru dituntut untuk dapat menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran. Dengan siswa yang heterogen dan masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, diharapkan guru mampu mengatasi permasalahan belajar masing-masing peserta didik. Guru juga harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan selama proses pembelajaran, sehingga siswa akan menaruh perhatian dan termotivasi untuk belajar. 

Salah satu Instrumen untuk mengukur tingkat keefektivan proses Pembelajaran adalah Analisis Butir Soal.
Dalam Makalah ini Penulis mencoba untuk membahas sedikit tentang Analisis Butir Soal, tujuan  dan bagaimana Instrumen ini bekerja.


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


2. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Analisis Butir Soal.

Analisis butir soal perlu dilakukan guru sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan

evaluasi pembelajaran.

Melalui kegiatan analisis butir soal, guru akan dapat mengkaji dan mengidentifikasi kualitas soal sebagai instrumen penilaian pembelajaran.

Identifikasit terhadap setiap butir soal perlu dilakukan untuk menghasilkan informasi yang berharga terhadap mutu soal yang dijadikan sebagai alat ukur pembelajaran.

Kegiatan analisis butir soal pada dasarnya sebagai umpan balik (feed back) terhadap kualitas soal untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dan penyempurnaan kembali terhadap butir-butir soal.

Soal-soal yang disempurnakan tersebut pada masa mendatang diharapkan benar-benar dapat menjalankan fungsinya sebagai alat ukur pembelajaran.

Seperti halnya instrumen lainnya, soal yang diteskan ke peserta didik juga harus memenuhi kriteria baik. antara lain yaitu memiliki validitas dan reliabilitas.

Validitas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu ter memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur ukur yang akurat.

Untuk tes hasil belajar, yang utama adalah validitas isi, yakni butir–butir soal yang ditanyakan kepada peserta didik sesuai dan mewakili kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

Reliabiitas dapat diartikan sebagai keajegan atau kestabilan hasil pengukuran. Alat ukur yang reliabel adalah alat ukur yang mampu membuahkan hasil pengukuran yang stabil.

Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika digunakan untuk mengukur hal yang sama pada waktu berbeda hasilnya sama atau mendekati  sama.

2.1 Pengertian analisis Butir Soal

Analisis butir soal (item analysis) merupakan suatu kegiatan dalam menentukan tingkat kebaikan butir-butir soal suatu tes. Informasi yang diperoleh dari kegiatan analisis butir soal dapat digunakan untuk memperbaiki butir soal yang sudah dibuat.

Analisis butir soal dapat dilakukan apabila suatu tes telah selesai dilaksanakan dan diperoleh jawaban terhadap butir-butir soal yang diteskan.

Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi sejelas-jelasnya tentang peserta didik yang sudah dan yang  belum menguasai materi pembelajaran.

2.2 Tujuan Analisis Butir Soal

Analisis butir soal merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan guru dalam menyusun soal agar diperoleh soal dengan kualitas baik.

Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya tentang penguasan materi peserta didik.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari kegiatan analisis butir soal.

1. Mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu,

2. Meningkatkan kualitas butir tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif (tidak valid),

3. Mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik tentang pemahaman materi yang diajarkan.

2.3 Manfaat Kegiatan Analisis Butir Soal

Analisis butir soal memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut.

1. Membantu pengguna tes dalam mengevaluasi kualitas tes yang digunakan,

2. Sesuai untuk penyusunan tes informal, seperti tes yang disiapkan guru untuk peserta didik.

3. Mendukung penulisan soal yang efektif dan berkualitas.

4. Meningkatkan validitas dan reliabilitas soal sehingga tercipta soal yang berkualitas.
Melalui kegiatan analisis butir soal, guru akan dapat menentukan soal-soal yang baik dan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, guru dapat merevisi soal-soal yang sudah tidak relevan dengan materi yang diajarkan dengan melihat banyaknya peserta didik yang tidak mampu menjawab butir soal tertentu.

2.4 Istrumen Analisis Butir Soal.

Efektifitas pembelajaran di sekolah merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Efektif berarti dapat membawa hasil atau berhasil guna. Efektivitas berarti keberhasilan usaha, tindakan (Jamarah, 2006: 130).
Dibawah ini adalah Tabel Spread sheet Analisis butir soal yang merupakan Instrumen untuk mengetahui keefektivitasan proses Pembelajaran.
Didalam tabel Analisis butir soal terdiri dari nama nama peserta didik yang mengikuti test yang diberikan 10 soal dan hasil jawaban dari peserta didik yang diwakili oleh Angka 1 untuk jawaban yang benar dan Angka 0 untuk jawaban yang salah.



Perhitungan untuk mendapatkan Koefisien Korelasi Validitas atau keputusan dari pemberian soal soal tersebut menggunakan Formula Pearson yang tersedia di program Spread sheet Program Komputer Exel.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2iq23dhP00SI0J20i4xV9W_j-adjoJL5tq3rwcp-k14DEt19klr2luIq5uC1c2wLqThaSJOHkmZeFDYeT61aVlotpL1lyzU7uqfDM6S5VoewP2Zy6uBQo4qtHiuErkyvHVGBgi3Rs_j0/s320/2.bmp
Nilai Koefisien Korelasi Validitas yang dihasilkan oleh Formula Pearson diatas berkisar antara 0,000 (peserta didik menjawab salah semua)  hingga 1,000 (peserta didik menjawab benar semua).
Adapun susunan Formula pada program komputer Exel yang digunakan yaitu sebagai berikut :
sebagai contoh Formula Pearson  untuk mengetahui Validitas soal nomer 1 pada C.14 yaitu : =PEARSON(C3:C12;M3:M12)

D.14 yaitu : =PEARSON(D3:D12;M3:M12) untuk soal nomer 2

E.14 yaitu : =PEARSON(E3:E12;M3:M12) untuk soal nomer 3
Dan seterusnya hingga soal nomer 10

Tabel Validitas

LATAR BELAKANG PERLUNYA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS - ppt download


Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir instrumen tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990).
Cara lain, dengan mencocokkan koefisien korelasi yang diperoleh dengan nilai tabel yang tersedia (terlampir) sesuai dengan jumlah siswa / responden yang mengerjakan instrumen yang dianalisis. Jika koefisien korelasi yang diperoleh ( rhitung ) lebih besar dari nilai tabel ( rtabel ) maka butir tersebut valid.

2.4 A. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal adalah kemampuan peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal tersebut. Tingkat kesukaran butir soal biasanya dilambangkan dengan p. Makin besar nilai p berarti makin besar peserta yang menjawab benar. Hal itu berarti semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, berarti butir soal tersebut semakin mudah.

Nilai Tingkat Kesukaran
- Sukar, Nilai p berkisar 0,00 - 0,25
- Sedang, Nilai p berkisar 0,26 - 0,75
- Mudah, Nilai p berkisar 0,76 - 1,00



BAB III

PENUTUP


3. Kesimpulan dan saran

3.1 Kesimpulan

Kegiatan Analisis Butir Soal  meliputi proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang penilaian.
Menurut Nitko A.J. dalam bukunya dalam bukunya "Educational Assessment of Students", analisis butir soal merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan guru terhadap hasil pelaksanaan suatu tes untuk mengetahui apakah soal-soal (items) yang diberikan memiliki kualitas yang baik.

Analisis butir soal perlu dilakukan untuk menguji mutu setiap butir soal dan seperangkat soal dalam berbagai aspek. Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif maupun secara kuantitaif. Tujuan utama analisis butir soal adalah untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik setiap butir soal, baik melalui telaah butir soal maupun analisis empiris. Hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui mutu soal dan mutu belajar peserta didik dari analisis hasil ujian.

3.2 Saran

Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang telah diperoleh di atas maka ada beberapa saran yang bisa disampaikan yaitu:
a. Butir soal yang berkualitas baik dimasukkan ke dalam bank soal. Untuk butir soal yang belum termasuk dalam kategori kurang berkualitas baik bisa ditinjaklanjuti bagian mana saja yang menyebabkan butir soal tersebut menjadi kurang berkualitas baik. Untuk soal yang kualitasnya jelek sebaiknya diganti dengan butir soal yang lain untuk digunakan pada tes yang akan datang.

b. Butir soal yang sudah direvisi diujikan kembali pada tes yang akan datang untuk mengetahui kualitasnya setelah direvisi. Jika kualitasnya menjadi baik maka butir soal bisa dimasukkan kedalam bank soal.



Daftar Pustaka


Detik Edu, Juni 2021, Analisis Butir Soal Kuantitatif Lengkap dengan Penjelasannya

AKBAR ISKANDAR, Desember 2012, PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Gst Syahputra, 2015, LATAR BELAKANG PERLUNYA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Guru Bagi, September 2021, Pengertian Analisis Butir Soal, Tujuan, dan Manfaatnya


Minggu, 07 November 2021

Kamis, 14 Oktober 2021

Family Hajj, 2019

 




Tawaf Wada, bersiap meninggalkan Makkah.
Pulang ke Tanah Air.




Lempar Jumroh Aqobah setelah bermalam di Musdalifah.










Kamis, 30 September 2021

R Agus Suryahadi
Pend.Bhs Inggris
1882050080


Pemasaran dan Promosi

Rangkuman Perkuliahan pertama.



Pendahuluan
Pemasaran adalah salah satu faktor yang sangat memengaruhi sukses tidaknya suatu Organisasi Bisnis.
Bisnis peroranganpun  memerlukan strategi pemasaran yang baik untuk memperoleh keuntungan yang sesuai dengan harapan pelaku bisnis.
Semuanya itu sangat bergantung pada Pemasaran, sehingga permintaan terhadap produk dan jasa yang dihasilkan terus mengalir dari Konsumen.


Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan Pemasaran.
Bahwa Pemasaran itu bukanlah semata mata tanggungjawab dari Departemen Pemasaran dalam Ssuatu Organisasi Bisnis.Dalam organisasi Pemasaran yang benar benar hebat, Kita tidak dapat membedakan siapa siapa saja yang berada dibawah departemen Pemasaran, Semua orang yang berada didalam organisasi bisnis harus mampu mengambil keputusan yang akan berdampak kepada konsumen / Pelanggan (David Packard)


Philips Cotler, 2007 hal 5 
Mengatakan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta nginkan lewat penciptaan dan penukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Pengelolaan Pemasaran adalah seni dan ilmu menentukan pasar target serta mendapatkan, memelihara dan menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, komunikasi serta penyediaan nilai nilai pelanggan yang unggul.


Pemasaran yang baik tidak lahir dari sebuah kebetulan, namun adanya progres perencanaan matang, terukur, terjadwal, disiplin dan cermat dalam melaksanakannya.

Pemasaran sebagai seni sekaligus ilmu serta bagaimana hasrat dan kreativitas dapat diaplikasikan untuk perorangan maupun organisasi bisnis.

Pemasaran secara kasat mata ada di setiap lini kehidupan sehari hari, baik itu yang terencana maupun yang tidak terencana tapi merupakan suatu kegiatan pemasaran untuk mendapatkaan suatu keuntungan.
Pemasaran yang terencana dengan baik menjadi suatu syarat dalam kesuksesan suatu kegiatan bisnis.
Tanpa disadari, aktivitas pemasaran selalu melekat didalam kehidupan sehari hari.

Pemasaran mempunyai suatu jargon yang harus melekat didalam tenaga pemasar.
Yaitu Kualitas Produk yang akan dipasarkan, Nilai atau keunggulan dari produk dan Delivery yang menjamin konsumen untuk mendapatkan produk yang tepat waktu.



Kesimpulan
Aktivitas Pemasaran adalah ujung tombak dari suatu Organisasi Bisnis, oleh karena itu baik tenaga pemasar maupun karyawan di departemen yang lainnya dalam sebuah organisasi Bisnis harus bersama sama mendukung departemen Pemasaran agar tujuan Oeganisasi Bisnis untuk mendapat pelanggan dan mendapat keuntungan akan tercapai.


Rangkuman Perkuliahan kedua.

Pendahuluan
Aktivitas Pemasaran adalah suatu kegiatan yang unik dan harus mempunyai strategi yg lain dari pada yang lain agar Produk yang Kita pasarkan dapat diterima oleh konsumen  dengan mudah.
Keunikan dari aktivitas pemasaran harus di rencanakan sedemikian rupa sehingga mempunyai Brand Image bagi pelanggan.
Branding itu akan mempermudah Kita sebagai tenaga Pemasar untuk mempromosikam Produk yang akan Kita pasarkan secara berulang ulang.


Apa saja Konsep inti yang harus Kita perhatikan dalam Pemasaran..?
Yaitu Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan.
Kebutuhan adalah suatu proses awal  yang harus diamati oleh tenaga Pemasar.
Kebutuhan berbanding lurus dengan Produk yang akan Kita Produksi dan Kita pasarkan.
Oleh karena itu seorang tenaga pemasar haruslah mempunyai insting yang kuat untuk dapat melihat kebutuhan Konsumen dari berbagai sisi, baik itu sisi momentum seperti Pandemi Covid 19, sisi Persaingan, sisi ketersediaan bahan baku, sisi geografis, sisi demografi dll. 


Keinginan adalah langkah kedua setelah kebutuhan, keinginan biasanya akan muncul setelah kebutuhan konsumen telah tercapai. Misalnya kebutuhan akan kendaraan, Konsumen akan mencari kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan kemudian karena kebutuhan konsumen telah terpenuhi maka konsumen akan melirik kepada kendaraan yang lebih bagus, trendy dan bergengsi.
Disinilah Peran Pemasar menangkap peluang untuk memenuhi keinginan Konsumen.


Permintaan merupakan langkah akhir yang harus diperhatikan oleh tenaga Pemasar, yaitu seberapa banyak konsumen akan menyerap produk yg akan dihasilkan Organisasi Bisnis Kita, dan seberapa besar kemampuan departemen Penjualan dapat melakukan Delivery yan tepat waktu dan yang terakhir seberapa benyak Tenaga Pemasar dapat melekukan Promosi yang berulang ulang sanpai Produk yang diserap konsumen akan jenuh.





Kesimpulan
Produk yang akan Kita pasarkan perlu direncanakan sebaik baiknya agar mampu memenuhi kebutuhan Konsumen.
Kemampuan menyediakan produk bagi konsumen juga tidak kalah penting agar depertemen produksi dapat merencanakan seberapa banyak produk yang akan di produksi.
Perlu diperhatikan pula, bahwa Kita tidak mungkin memenuhi seluruh permintaan pasar, maka Kita harus mencari pasar yang potensial agar produk Kita dapat diserap sesuai kebutuhan pasar.


Rangkuman Perkuliahan Ketiga.

Pendahuluan
Pemasaran yang efektif mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi dan harus diadakan sebuah riset pasar sebelum Kita mulai melakukan kegiatan Pemasaran / Marketing.
Faktor faktor yang mempengaruhi antara lain

1. Faktor Geografis
2. Faktor Demografis
3. Faktor Behavioristis.
4. Faktor Physico Grafis.


Faktor Geografis

Pada saat melakukan riset pasar, faktor geografis haruslah kita pertimbangkan ketika kita akan lakukan pemasaran.
Adapun yang harus Kita perhatikan adalah :
1. Letak suatu daerah  ditinjau dari jauh dekatnya dari Pusat kegiatan Ekonomi.
2. Populasi Penduduk dari Daerah yang akan Kita lakukan Pemasaran.
3. Kepadatan penduduk berbanding dengan luas daerah tersebut.
4. Iklim atau Cuaca rata rata dari daerah tersebut

Faktor Demografis.
Faktor Demografis juga menentukan jenis barang apa yang cocok untuk Kita lakukan Pemasaran.
Adapun yang harus Kita perhatikan adalah.:
1. Usia rata rata yang akan menggunakan Produk Kita.
2. Jenis Kelamin 
3. Ukuran Keluarga ( keluarga kecil, sedang atau besat)
4. Pendapatan Rata rata Penduduk yang akan menggunakan Produk Kita
5. Pekerjaan atau Jenis Pekerjaan Rata rata dari penduduk daerah tersebut
6. Agama
7. Ras / Kebangsaan.
Faktor Demofrafi sangat menentukan Jenis Produk apa yg akan Kita Pasarkan, misalnya jika Kita akan Memasarkan Produk Olahan Daging Sapi di Pulau Bali tentunya akan menemui kesulitan Pemasaran Karena Penduduk Rata rata di Pulau Bali beragama Hindu, Mereka tidak mengkonsumsi Daging Sapi. Juga sebaliknya Jika Kita menjual Produk olahan dari Daging Babi di daerah yang rata rata ber Agama Islam tentunya tidak akan berhasil Pemasaran Kita.

Faktor Behavior.
Faktor Behavior atau faktor kebiasaan juga akan mempengaruhi kegiatan Pemasaran yang akan Kita lakukan. atau bahkan jika Kita memanfaatkan Faktor Behavior untuk melakukan Pemasaran justru akan berhasil Misalkan Kita akan memasarkan Produk Kosmetik terkenal didunia dan Mahal maka Kita dapat melakukan Pemasaran kepada para selebriti atau Ibu ibu Sosialita yang mempunyai kebiasaan membeli Barang barang mewah.

Faktor Physico Graphis.
Faktor 
Physico Graphis hampir sama dengan faktor Faktor Behavior akan tetapi ini lebih spesifik lagi misalnya lebih kepada Kepribadian dan Life Style.

Kesimpulan

Keberhasilan suatu Pemasaran sangat ditentukan bagaimana Kita melakukan riset sesuai dengan kaidah kaidah strategi Pemasaran.
Setelah Kita berhasil melakukan pemasaran, langkah berikutnya yaitu Branding dan Positioning , baik itu target sebagai Market leader maupun sebagai Market Chalange.


Akhirnya Persepsi Konsumen akan menentukan Pertempuran dalam persaingan Produk yang akan Kita Pasarkan.
Jadi pertempuran yang sebenarnya tidak terjadi di Pasar melainkan akan terjadi di benak Pelanggan / Konsumen.


Rangkuman Perkuliahan Keempat.

Pendahuluan
Keberhasilan Strategi Pemasaran tidak lepas dari Riset Pasar yang harus Kita lakukan.
Riset pasar terhadap Produk yang akan kita luncurkan meliputi Riset Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman.
Atau yang biasa disebut SWOT atau Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats.





Marketing Mix
Kegiatan Pemasaran mencakup keseluruhan lini dari aspek Produk yaitu dikenal dengan istilah "4 Ps of Marketing" Product Promotion Place dan Price,  keempat aspek tersebut wajib dilakukan Riset Pasar agar Kegiatan Pemasaran yang akan Kita lakukan membuahkan hasil yang baik.



Implementasi Riset Pasar.
Ada 3 fase dalam melakukan riset Pasar yaitu : Predesing, Research Desing dan dilanjutkan dengan Implementasi Riset.
Ada beberapa metoda Riset Pasar yaitu : Riset Kualitatf, Riset Kuantitatif, Metode Deskriptif, Metode Casual.



Kesemua Metode diatas mempunyai Formulasi pengambilan Sampel....biasanya untuk mewakili Riset Populasi di suatu daerah Kita akan mengambil sampel 10% dari Populasi dan diambil Random.
Riset Pasar untuk Produk yang akan Kita luncurkan tidak lepas dari Segmentation Market yang sudah dibahas dalam pertemuan Perkuliahan yang lalu seperti Faktor Georafis, Demografis, Behaviore dan Physco Graphis.

Product Life Cycle
Product life cycle atau Daur Hidup Produk atau dapat dijelaskan sebagai Sejauh mana Produk yang akan Kita pasarkan dapat bertahan dipasar seiring dengan berjalannya waktu.
Ada 4 fase daur hidup produk yaitu :
1. Fase Intro atau pengenalan atau Permulaan
2. Fase Growth atau fase pertumbuhan.
3. Fase Maturity atau Fase Puncak Penjualan dari produk.
4. Fase Decline atau Fase Menurun yang mana Produk yang Kita pasarkan telah mengalami Kejenuhan atau ada Pesaing yang juga meluncurkan produk sejenis.


Setiap Produk biasanya akan mengalami Kelahiran dan Kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Suatu prodik pada suatu waktu bisa saja sangat laku dan disukai orang, namun dilain waktu produk itu tidak lagi laku dijual.
Jadi pengertian daur hidup produk adalah tahapan dari Lahir, Bertumbuh, Dewasa dan Mati.
Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda beda, Produk Elektronik misalnya memiliki rentang waktu yang sempit atau cepat mati, sedangkan produk makanan biasanya dapat bertahan lama.

Strategi Pemasaran disaat tahap penurunan.
1. Meningkatkan Investasi untuk mendapatkan Dominasi Pasar dan Posisi Persaingan yang baik.
2. Memodifikasi Produk agar manfaat produk lebih meningkat.
3. Mencari pasar baru agar mendapat pangsa pasar baru yang dapat dimasuki.
4. Bertahan hingga ketidakpastian Industri dapat diatasi. dengan cara meninggalkan pembeli yang kurang menguntungkan dan meningkatkan investasi khusus kepada segmen pembeli yang masih memberikan keuntungan.



Kesimpulan
Strategi Pemasaran sangat menentukan keberhasilan produk yang akan kita luncurkan pada Konsumen.
Strategi pemasaran juga tidak lepas dari keberhasilan Riset pasar dan Daur Hidup suatu Produk.
Inovasi inovasi baru terkait kondisi pasar dan Daur Hidup Produk, sangatlah dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan penjualan produk pada Konsumen.





Rabu, 26 Mei 2021

 Listening For Daily Communication
R Agus Suryahadi
1882050080

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

TahunAkademik: 2021/2022

 

Matakuliah

:

Listening For Daily Communication

Dosen Pengampu

:

Syaeful Millah, M.Pd

Hari / Tanggal

:

Rabu, 26 Mei 2021

Waktu

:

14.30-16.00 WIB

Sifat Ujian

:

Close Book

Program Studi

:

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


 

            Look for a video with this Intructions and Listen please..

-      How to undesrtand conversations about tasks in the workplace

-      How to talk about whether tasks are completed or not

-      Give and understand feedback

Thank you.

https://www.youtube.com/watch?v=MvOC9owdeP8

 

Penjelasan Video Youtube diatas.
 Pada dialog pertama ada Peter (penyelia) dan Jenifer Banks (karyawan baru)

 1.   Peter, “Let me take you to your cubicle and then I will give You a tour of our

       Company.” di dalam kalimat diatas “Let me take “  adalah Frasa untuk ajakan.

2.   Peter, “Drop Your Belongings here, and lets go.
      “Drop Your Belongings” adalah frasa perintah
      Jenifer, “ Yes, I am ready Peter.”   “I am Ready” adalah kalimat Understand.
3.  Peter,“That is Lucy over there. She is our senior technology analist.” Ini adalah
      Kalimat
Introducing someone.

4.  Peter, “You will be working with her in the future. Let’s go say hi to her.” Let’s go to
     say hi” adalah frasa ajakan atau  perintah.

5.  Lucy, “Welcome aboard, Jenifer. I am very glad to see you”.

     Jenifer, “Thank you. I am very happy to be here.”
     Dialog diatas merupakan ungkapan perasaan senang.

6.  Lucy “See you later, Jeniver.”

     Jenifer, “Yeah, good bye”

 

 Request for office Supplies

7.  “Excuse me, I Was wondering how to order office supplies”. Frasa Menanyakan
      bagai mana caranya.

      “We have a requisition form on company web site” Blangko permintaan barang.

8.  What type of supplies do you need” Menanyakan jenisnya.
     “I need paper and ink cartridges”. Jenis barang yang dibutuhkan.

9.  how quickly will you need your supplies ?” Menanyakan seberapa cepat barang
      tersebut dibutuhkan.

10. “I need all of my supplies right away” Secepat mungkin.

11. “would you like these supplies delivered or would you like to pick them up ?”
       Menawarkan pilihan

12. “Please deliver them to my office” Kalimat permohonan.

 

Offering Help

13. “I was wondering if you need any help on you need on your new project.” Sebuah
       kalimat yang menanyakan apakah ada sesuatu yang dapat dibantu.

14. “That would be great” frasa yang menunjukkan seseorang merasa senang.

15.  “I would like to help with the camputer work.” Kalimat yang menerangkan bahwa
        seseorang siap membantu dalam hal pekerjaan.

16.  “Well then, thank you. Have a great day.” Frasa penutup dan salam.

 

Ask for permission

17.   “I would wondering if I could borrow the company truck for a fundraiser” . Kalimat
        yang menyatakan permohonan ijin.
18.  “Sure, I think that would be possible. Where is the fundraiser?” Kalimat yang
        mengijinkan

 

.Disagreement and agreement.

19.  “I was thinking of  holding the company retreat in the mountains”Kalimat yang
        menawarkan usul.

20.  “I agree, I think that would be perfect.” Kalimat yang menyatakan setuju.

21.  I was thinking it could take place sometime in february.” Kalimat yang

        menawarkan usul.

22.  That might be a little too cold for some people  Kalimat yang secara halus
         menyatakan tidak setuju dan disertai dengan alasannya.
    

   https://www.youtube.com/watch?v=MvOC9owdeP8  (link Youtube)

 

  Efektivitas Pembelajaran yang ditunjang dengan Instrumen analisis  butir soal Oleh R Agus Suryahadi 1882050080 KATA PENGANTAR Assalamu’ala...